Yang menentramkan langkah,
yang ada, dan ialah teman dari hari-hariku..
Aku selalu ingin, selalu bersamanya,
dan jika ada, ialah kesunyian yg jauh dariku..
Lebih lelap dalam pelukan malam,
tanpa lelah hanya tawa yang berbisik tenang..
Yang ada dalam senyumanmu,
seperti bintang, kamulah hidupku.
Malam bersenandung dengan nafasmu,
aku melirik tatapan bulan,
lalu syair ini merapatkan barisan bintang,
jadi hiasan mimpi-mimpimu..
Hingga aku teratur membaca detik demi detik,
seperti tahapan gerhana jadi gaun menutup hari,
Lalu senja bersembunyi dari galau dan peluh sang waktu,
saat itu kau hadir mencatat senyuman.
Andaikan dunia seindah impianmu,
Aku dan kamu, dan waktu,
berjalan menemani dunia.
Dan sekali lagi, malam pun lupa merangkum hari
cuma berbeda dari yang biasanya gelap,
sedikit muram, namun jauh dari hilir senja..
andaikan bisa, mungkin aku santai saja disini.
Lalu yg menjemputku adalah hujan,
membangunkan mimpi-mimpi,
langkahku gontai mengiringi akustik penghuni langit malam..
Kamu adalah mimpi yg mengubah malamku..
Seperti nyanyian hati yg bergurau dengan waktu,
Kau jadi syair, jadi kisah, dalam hidupku..
Dan duduklah bersamaku,
Kita lukis kanvas langit dengan harapanmu, aku,
Dan lukislah dengan senyuman..
Seperti rona mentari dari wajahmu..
Maka jangan pernah lari dari hatiku,
Karena kamu hanya satu untukku..
